Laman

Prime Minister Recep Tayyip Erdogan of Turkey walked off



Prime Minister Recep Tayyip Erdogan of Turkey walked off the stage after an exchange with the Israeli president at the World Economic Forum, vowing never to return.
-NZ-
Thousands turned out to greet Turkish Prime Minister Recep Tayyip Erdogan on his return home from Davos, Switzerland, on Friday, a day after a heated exchange with Israeli Prime Minister Shimon Peres over Israel's military campaign in Gaza.
-CNN-
Setelah pemimpin Venezuale, Bolivia mengusir diplomat Israel untuk melawan tindakan Israel menyerang Gaza, baru-baru ini Perdana Mentri Turki Recep Tayyip Erdogan keluar dari Forum Ekonomi Dunia di Davos setelah bertengkar dengan presiden Israel.
Presiden Turki




Perdana Menteri Turki
Erdogan dilahirkan di di Kasimpasa, Istanbul. Keluarganya dikatakan berketurunan pendatang dari Georgia yang menetap di Batum dan Rize. Semasa lawatan beliau ke Georgia pada 2004, Erdogan telah melawat tempat asal-usul nenek moyangnya di sana. Kehidupan kanak-kanaknya dihabiskan di Rize sehingga berumur 13 tahun. Bersekolah di Sekolah Imam Hatip dan Universiti Marmara dalam jurusan ekonomi dan sains pentadbiran. Erdogan dikatakan seorang pemain bola sepak profesional sejak berumur 16 tahun.

Presiden Israel
Shimon Peres lahir di Wieniawa, Polandia (sekarang Vishneva di Belarusia). Ia lahir dengan nama akhir asli Persky. Pada tahun 1934, semasa masih kecil, ia pindah ke Tel Aviv (Israel) bersama keluarganya. Ia bersekolah di Sekolah Geula di Tel Aviv dan sekolah pertanian di Ben Shemen.

Pada 1947, ia mengikuti wajib militer di Haganah (pendahulu Pasukan Pertahanan Israel) dan ditunjuk David ben Gurion untuk bertanggung jawab atas personalia dan pengadaan senjata. Pada 1952, ia diangkat sebagai Deputi Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan dan menjabat Direktur Jenderal Kementrian Pertahanan pada 1953. Ia terlibat dalam pembelian senjata untuk negara Israel. Usaha Peres berjalan baik karena berhasil memperoleh pesawat tempur jet Dassault Mirage III dari Perancis dan sebuah reaktor nuklir serta hingga terjadi Krisis Suez pada tahun 1956.

Sumber:
http://www.infokomtek.com/2009/01/29/turki-israel-argumen-gaza/
http://www.bharian.com.my/Current_News/BH/Saturday/BeritaUtama/20090131002227/Article/index_html
http://id.wikipedia.org/wiki/Shimon_Peres
http://ms.wikipedia.org/wiki/Recep_Tayyip_Erdo%C4%9Fan

2 ulasan:

Adry berkata...

menyampah ngan Israel... hatuihh

Tea Cha Hai berkata...

:-)
Apabilah terlalu mengagung - agungkan bangsa sendiri...

so berhati2lah kita jgn terlalu taksub dgn bangsa sendiri...

yang sedang2 aja ba....

Peace!
salama' ki'...