Laman

Tuntunan Nabi Dalam Memilih Pasangan



Saya suka artikel ini. Pencerahan tentang apa yang saya rasakan sesuatu yang perlukan 'passion' dan istiqamah untuk orang-orang macam saya untuk mencapai 'pangkat' itu. Terlalu banyak artikel ataupun entri blog yang menyebarkan tentang tip-tip dalam mencari pasangan hidup namun tidak banyak yang  menerangkannya secara mudah mengikut tingkat ilmu fikir saya. 


Wanita itu dinikahi karena empat pertimbangan, kekayaannya, nasabnya, kecantikannya dan agamanya. Pilihlah wanita yang beragama niscaya kalian beruntung. 
(H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah) 


Apapun saya bukan orang yang arif tentang perkara ini. Mari kita sama-sama membaca arikel ini....


Wanita itu dinikahi karena empat pertimbangan, kekayaannya, nasabnya, kecantikannya dan agamanya. Pilihlah wanita yang beragama niscaya kalian beruntung. (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah) Dalam hadist tersebut Nabi Muhamad Shalallahu Alaihi wa Salam memberikan tuntunan kepada kita agar memilih pasangan yang memiliki agama, maka kalian akan beruntung, fadzfar bizatiddin, taribat yadaka. Hadis itu tidak menyebut fadzfar mutadayyinatan (orang beragama) tetapi bidzatiddin, orang yang memiliki agama. Kata dzatiddin disini mengandung arti substansi (jauhar) atau sifat (ardl) , jadi wanita atau pria yang dzatiddin adalah orang yang beragama secara substansial atau dapat dilihat sifat-sifatnya sebagai orang yang mematuhi agama


Lalu apa substansi agama itu? secara vertikal orang yang memilih agama itu mengimani, meyakini sepenuhnya adanya Allah Sang Pencipta Yang Maha besar, Maha Adil, Maha Pemurah, Maha Pengampun, oleh karena itu sebagai manusia dan juga hamba Allah, ia tidak sanggup untuk sombong & sewenang-wenang. Secara horizontal orang yang beragama secara substansial akan berusaha secara maksimal menjadikan dirinya memberikan kemanfaatan maksimal kepada sesama karena tahu fungsi dan peran dirinya adalah pengejawantahan kasih sayang Allah bagi semesta alam.



Nah, bayangkan bila memiliki suami atau isteri yang karakteristik keberagamaannya seperti itu tentu saja janji Rasul akan terbukti, yakni memperoleh keberuntungan. Wanita atau pria bizatiddin, belum tentu yang lulusan sekolah agama karena hal itu baru indikator lahir. Karakteristik bidzatiddin akan terasa dalam berkomunikasi, dalam berinteraksi, yakni subtansi agamanya akan terasa menyejukkan, menenteramkan, membangun semangat, menumbuhkan etos , mengagumkan. Dalam realita kehidupan ada orang yang beragama lebih menonjolkan syari’at lahir sehingga agamanya nampak gebyar-gebyar tetapi setelah sering berkomunikasi, lama berinteraksi dan berkali-kali bertransaksi, lama-kelamaan gebyar-gebyar agamanya tidak bisa diapresiasi, hilang kekaguman, hilang respek, meski tidak sampai menjadi musuh. Sebaliknya ada orang yang nampaknya sangat sederhana keberagamaannya tetapi setelah lama berkomunikasi dan berinteraksi, kekaguman muncul, sangat respek dan menjadi sumber inspirasi dalam menghayati keindahan hidup.



Untuk mengenal lebih mendalam terhadap karakteristik psikologis dan dzatiddin seseorang juga dapat dicapai melalui kebersamaan dalam kepedulian terhadap problem-problem kemanusiaan, misalnya dalam bersama-sama memikirkan bagaimana mengentaskan kemiskinan, bagaimana menyelenggarakan pendidikan tepat guna bagi anak-anak miskin, bagaimana membela orang lemah. Nah dalam ajang kepedulian seperti itu jatidiri dzatiddin seseorang akan muncul secara orisinal. Jatuh cinta di medan juang seperti ini biasanya akan berlanjut menjadi pasangan suami isteri yang memiliki kesamaan visi, indah, bersemangat dan tetap berpikir besar, Jodoh yang dijumpai di medan juang kemanusiaan menjamin kesamaan visi.


Semoga kita semakin kuat dan diberi kesempatan menjadi yang lebih baik... Kita berikan yang terbaik dan InsyaAllah Allah akan memberikan yang terbaik buat kita... Hidup pada memberi....

Lara Hati

Lara hati
membilang masa
di hati entah ke mana
menjulang rasa
terjulang sasar...

Lara hati..
sekali bilang
berbilang sekali..
hilang
lagi

Terlimpah bacanya bicara gaya temberang
Ternaif ilmunya rendah hati kan terlentang


Lara hati ...
harus kah hilang lagi sebelum senja..
mudik dia dengan harapan
satu pagi lagi untuknya..
Apa boleh dia berharap lagi
Setelah byk harapan dia larikan..
Tika harapan pun berkecil hati...

SEBAB AKIBAT DALAM KEHIDUPAN


SEBAB AKIBAT DALAM KEHIDUPAN

by TeaCha Hai on Sunday, August 28, 2011 at 8:53pm


Adik-adik saya yang baik hatinya,

Berikut adalah tiga AKIBAT yang penting 
bagi keberhasilan kita:

Akibat kelahiran, yaitu KECERDASAN. 
Konon, ibu yang minum sarang burung saat hamil, 
anaknya terlahir cerdas. 
Ibu saya dulu juga mencoba, tapi keliru bihun.

Akibat belajar, yaitu KEPANDAIAN. 
Yang cerdas akan dikalahkan oleh orang biasa 
tapi yang ikhlas belajar.

Akibat pengalaman, yaitu KEBIJAKAN. 
Orang yang berguru kepada pengalaman,
akan memimpin orang yang cerdas dan pandai.

~ Mario Teguh FB 28082011 ~

Assalamualaikum wbt dan Salam Se Malaysia buat sahabat maya ku. Agak lama saya tidak menulis di ruang nota ini. Dan beberapa nota "disembunyikan" atas dasar ada keterbukaan keterlaluan dalam menceritakan isi hati dalam ruang maya ini. Bukan salah siapa untuk menafsir mengikut persepsi masing-masing... Namun khuatir disilap fikir...kerana tidak semua daripada kita 'empati' atau berfikiran terbuka.. ;-)

Kebelakangan kembali jiwa agak kacau sedikit. Memikirkan sebab akibat. 

Sebab Akibat 1.
Saya pernah menyatakan kepada seorang sahabat. Usah dipanggil nama anak perempuan itu dengan nama panggilan "Man" (nama penuhnya Aiman). Ini kerana dengan keterbiasaan panggilan itu berkemungkinan dia akan menjadi perempuan yang 'kasar' bila besar kelak.. Seperti saya, semasa kecil, saya dipanggil dengan nama Harry...dan jadilah saya seperti hari ini..bukan jadi idaman lelaki yg mahukan isteri yg bersuara lembut...dengar tidak dengar suaranya kalau bercakap dengannya... Namun sahabat itu menyatakan bahawa... anak perempuannya tidak panggil dengan nama 'agak kelakian' pun namun anak perempuannya juga agak 'kasar dan lasak'.. mungkin ada sebab akibat yang lain... satu2nya anak perempuan dan bongsu...dan maknya juga agak lasak... ;-) .

Sebab Akibat 2.
Saya baru sahaja berkongsikan sebab akibat siapa dan apa yang menjadikan pemikiran saya kini. Bukan untuk menafikan kenyataan sahabat itu yang mengakui saya lebih tahu tentang ilmu teori kehidupan sebaliknya untuk menjelaskan kepadanya akibat pembacaan saya di usia muda. Di usia sewal 13-14 thn saya sudah membaca majalah dan novel dewasa. Tentang perkahwinan, tentang psikologi tentang psikososial, tentang teori motivasi, tentang politik.... jiwa memberontak ada dalam diri saya bila melihat orang dewasa tidak menjadi seperti sepatutnya mereka menjadi... Dalam satu ketika saya ada keyakinan 'melawan'. Mungkin ini juga sebab akibat saya lahir dari keluarga yg 'dibuli'..harus mencanai kekuatan dalaman dlm sudut lainnya... Bagaimanapun, diakhir bicara itu saya tegas menyatakan saya juga manusia...iman tidak sekuat mana...bisa lemah ditelan dek masa... teori tidak akan sama dengan praktikal...kuatnya teori itu membikin sy boleh jadi lebih ego...lebih mencari kesempurnaan dalam memilih...dan lebih bersifat terbuka tentang kesan akibat kehidupan yang saya hadapi kini....hari ini adalah lebih berharga. 

Sebab Akibat 3. 
Disaat saya meletakkan beberapa kriteria yang saya tidak akan memilih itu, saya tidak terfikir akan kesan akibatnya dan sejauh ini kriteria itu membawa saya ke hari ini. Dan set minda itu saya tidak pernah tulis pun di dalam diari ku. membelek semua diari lama... tiada satu pun ada tertulis kriteria itu. Jadi bagaimana ia begitu melekat dan beberapa tahun sudah umpama menjadi 'reverse psychology' kepada saya. Seingat saya saya hanya menyatakan kriteria itu bila sudah ada usaha dikalangan sahabat 'membantu' saya mencari pilihan tanpa bertanyakan kriteria saya. Sebab akibatnya.... perkara yang kita tidak mahu itu biasanya itu yang kita perlukan..... adakah saya masih mahu 'ego'?

Sebab Akibat 4.
.....cukuplah 3 sahaja.... hihihih.....

Apapun pernyataan pendek Pak Mario di atas amat mendalam. Sebanyak mungkin menusuk kalbu gitu.. dalam mengembalikan semula keyakinan diri dan ketahanan diri.

Klimaks kepuasan kehidupan setiap orang adalah berbeza.

Ada yang puas dengan sekadar Kelulusan Sarjana Muda atau lebih dari itu walau dia tidak pun khatam Al - Quran. 
Ada yang puas bersuamikan/beristerikan yg kacak/cantik walau malasnya bekerja tahap gaban atau sekadar sahaja.
Ada yang puas bekerja sebagai jaga waktu malam asal siangnya bersama keluarga.
Ada yang puas bekereta proton saga lama asal ada simpanannya untuk ke tanah suci.
Ada yang puas solo asal risiko perceraian / derita lepas kawin itu InsyaAllah tiada. 

Yang pastinya masing-masing punya sebab akibat kenapa hari ini. sedikit ralat hati bila ada terlalu memilih itu jadi 'main mind set' dlm melabel.... tidak kesahlah saiz kasut kita lain2...

Ya Allah, terima kasih atas kesempatan pelajaran hidup yang Engkau kurniakan. Di saat aku TERfikir mengapa 'keberuntungan' itu Engkau berikan pada mereka sahaja... mereka sendiri telah datang memberi jawapan benak soalan ku, bahawa Allah memberikan 'pasangan' setiap ketidak lengkapan kita dalam kehidupan.... disebaliknya mereka melihat sayalah yang beruntung....

~~BerkalungcintaTeaChaHai28.08.11~

Hukum bagi jodoh mu...


Hukum bagi Jodoh mu...

by TeaCha Hai on Sunday, August 7, 2011 at 11:11am


Sahabat ku yang baik hatinya, teringat aku bilang si sahabat "pilihan ditangan mu, sama ada lelaki itu; lelaki lebih muda dari mu, lelaki teruna tua,lelaki sebaya mu, lelaki suami orang, lelaki duda, lelaki lebih pendek akal dari mu, lelaki lebih miskin ilmu dan usaha dari mu, lelaki yang kurang imannya dari mu...semua berpotensi...pilihan di tangan mu... mahukah engkau memilih pilihan itu atau pilihan ini ? 

 Sanggupkah engkau dalam keberlansungan hidup berumahtangga yang risiko2 yang sendiri telah kau pilih?

Kata hati ku - sebelum menjejak usia ini, aku telah merasa menghindar, memulakan, menanti, meninggalkan, melarikan semua itu...dengan kesakitan yang teramat pada mulanya... terlalu memikirkan kebarangkalian adakalanya mencaskan cas negetif . Namun apabila litar sudah dilimpasi, tukarkan ia kepada cas positif biar neutral di sel hati.. ;-)

Alhamdulillah, Tuhan masih sudi menjaga ku..... Aku memilih berenang-renang ke tepian.... Untuk aku mendapatkan yang baik pada pandangan dunia dan akhirat aku harus jadi lebih baik terlebih dahulu.... 


Yang di tangan Tuhan itu bukan jodohmu, 
tapi hukum bagi jodohmu.

Hukumnya adalah:

Jika engkau baik, 
engkau akan berjodoh dengan jiwa yang baik.

Jika engkau menunda kebaikan, 
maka engkau akan berjodoh dengan orang 
yang kebaikannya belum datang.

Jodoh ada di tanganmu.

Engkau yang memilih, Tuhan yang menyetujui.

Maka janganlah engkau memaksa 
memilih yang tidak baik, dalam hal jodoh atau apa pun.

Jadilah sebab yang baik bagi jodoh dan kehidupanmu.

Mario Teguh

Tuhan berikan aku cinta - aku juga berhak bahagia...


Tuhan berikan aku cinta - aku juga berhak bahagia...

by TeaCha Hai on Wednesday, August 3, 2011 at 5:20am

Ada jutaan peribadi baik yang belum menikah
dan merindukan belahan jiwa.
Jika demikian banyak yang masih sendiri,
mengapakah mereka tetap sendiri selama itu?

Banyak yang sedang menanti,
tapi sedikit sekali yang sesuai,
termasuk yang mungkin tanpa sengaja
menyebabkan dirinya sulit dipilih.

Hmm..apakah ada di antara kita
yang mendorong belahan jiwanya menjauh?
Tuhan, bantulah kami mengindahkan peribadi kami.
Aamiin
~~Mario Teguh~~


Berburuk sangka - menyalahkan orang lain.


Orang tua yang memukul lantai
untuk menenangkan anaknya yang jatuh,
atau memukul meja saat sang anak terantuk,
sesungguhnya sedang mendidik anaknya
untuk menyalahkan orang lain, keadaan,
dan apa pun di luar dirinya jika dia mengalami kesulitan.

Sebaiknya kita menolong dan berbicara
dengan kasih sayang bahawa dia harus berhati-hati,
sehingga dia belajar untuk bertanggung-jawab
bagi kebaikannya sendiri.

Sebaiknya kita menolong dan berbicara
dengan kasih sayang bahawa dia harus berhati-hati,
sehingga dia belajar untuk bertanggung-jawab
bagi kebaikannya sendiri.
 ~Mario Teguh~
Membaca kenyataan di atas membuat diri melihat sekitar kehidupan. Kita banyak menyalahkan orang lain atas apa yang buruk / tidak diiingini berlaku terhadap diri kita. Kita sombong untuk  bermuhasabah diri, melihat kesilapan2 yang pernah kita lakukan yang menjadi punca / balasan apa yang terjadi kepada kita hari ini. 

  1. Menyalahkan calon belahan jiwa kita atas ketidak jadian mahligai perkahwinan yang dirancang. Sedangkan tidak mahu berfikiran positif bahawa itu adalah tanda kasih sayang Allah terhadap kita bahawa dia bukan seseorang yang bisa bersama kita susah dan senang.
  2. Menyalahkan orang bawahan kita kerana tidak menyiapkan tugasan mengikut tarikh dan sebaik yang kita MAHUkan. Sedangkan kita tidak pun menyatakan dan menerangkan apa yang dia pERLU lakukan.
  3. Menyalahkan suami/isteri kerana tidak menyediakan sarapan kita diawal pagi dan menjadikan kita pemakan tegar makan luar. Sedangkan kita tidak pernah pun mahu berusaha untuk bangun awal untuk membantu menyiapkan anak-anak untuk bersedia ke sekolah. tidak mahu pun cuba menarik cadar untuk kelihatan kemas. 
  4. Menyalahkan ibubapa mengapa kita menjadi seorang yang naif tentang ilmu agama. Menyalahkan mereka kerana tidak membekalkan ilmu agama kepada kita. padahal ibubapa telah memberikan ilmu SEKOLAH semoga kita boleh BERFIKIR dan bisa menentukan jalan mana kita pilih, orang dewasa yang berusaha untuk menjadi yang baik.
  5. Menyalahkan BOS kerana membuatkan kita disisihkan. Sedangkan kita tidak pernah sedar bahawa kita tidak pernah pun menjadi pengikut / orang bawahan yang bertanggungjawab hatta beberapa BOS2 yang sebelumnya. Asyik jadi tukang komplen tegar namun tidak ada satu kerja/idea pun direalitikannya.
  6. Menyalahkan orang cantik/kacak kerana diri tidak dipandang pun dalam keramaian orang. Namun tidak pernah memikirkan bahawa orang cantik/kacak itu lagi sengsara hidupnya kerana mudah terdedah kepada fitnah. Tidak pernah mahu bersyukur bahawa kehormatan diri dijaga dan dilindungi Allah daripada bualan mulut, daripada koleksi imiganisi fantasi orang lain, dan daripada sikap riak!.       
Adakah dikedewasaan dan yang dikatakan berpendidikan tinggi ini kita masih menyalah orang lain atas apa yang telah berlaku ke atas kita?  

Masihkah mahu masih menyalahkan ibubapa kerana tidak memasukkan aku ke sekolah agama supaya aku boleh menjadi Ustazah. Orang yang aku cemburui kefasihannya mengaji Al-Quran, berbicara tentang agama, mahir membimbing anak-anak orang lain dan anaknya sendiri.

Semoga bila sampai waktu aku bertemu jodoh ku dan dikurniakan anak, aku tidak lupa akan ilmu keibubapaan ini. ;-) . tidak mahu disalahkan oleh anak ku sebelum mereka sempat sedar bahawa ibunya kurang ilmu berbanding ilmunya dan kesempatan dia menimba ilmu itu datang dari pengorbanan ibu juga... ;-)

Untuk diri ku, teringat pesan seorang Taukeh Cinta. Usah kau melihat kedai di sana yang ramai orang dan menyatakan "ramainya orang di sana....apalah yang mereka pakai tu?" . Dalam tidak sedar kita merintih atas ketentuan ALLAH tanpa mahu melihat usaha apa yang telah kita usahakan. Lagi2 kita berburuk sangka terhadap rezeki orang lain yang dikurniakan Allah kepada mereka. Dasyat!

Untuk diri ku, 

"Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau memesongkan hati kami sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan kurniakanlah kepada kami limpah rahmat dari sisiMu; sesungguhnya Engkau jualah Tuhan Yang melimpah-limpah pemberianNya.
(Ali-Imran : 8)

"Wahai Tuhan kami! Ampunkanlah dosa-dosa kami dan perbuatan kami yang melampau dalam urusan kami, dan teguhkanlah tapak pendirian kami (dalam perjuangan); dan tolonglah kami mencapai kemenangan terhadap kaum yang kafir."
(Ali-Imran : 147)

THINK BEFORE SpEAK!!!!!

Dia Datang Dengan Lenggang Lenggoknya

Yang membahayakan
dari perilaku buruk orang lain kepada Anda,
bukanlah perilakunya, tapi dampaknya
kepada kedamaian Anda.

Rasa kecewa dan marah Anda
bisa merusak suasana hati,
dan mendorong Anda untuk
menjadi seburuk mereka
dengan rencana untuk membalas.

Abaikanlah.

Sebagian dari kita adalah cobaan bagi kita yang lain.

Hiduplah untuk masa depan Anda yang lebih baik,
walau tanpa mereka.

Bersabarlah.
(Mario Teguh FB)





Allah Maha Besar! Membaca kata2 diatas pada saat ini memberi jawapan dan kelegaan kepada hati. Memberi redah kepada gangguan2 ada sentaiasa bersiap sedia menambah burukkan rasa.


Yang membahayakan
dari perilaku buruk orang lain kepada Anda,
bukanlah perilakunya, tapi dampaknya
kepada kedamaian Anda.



Orang itu memang telah membuat kesal dengan perilakunya. Apakah harus diri dibiarkan terus diseliputi kebusukan itu lagi bahaya untuk kesejahteraan hidup. 


Rasa kecewa dan marah Anda
bisa merusak suasana hati,
dan mendorong Anda untuk
menjadi seburuk mereka
dengan rencana untuk membalas.



Bila melayan emosi. Hati jadi marah, membuahkan dendam. membuahkan makian dalam hati. Ergghhhh... bertanyalah, puas kah hati setelah itu? pastinya menyesal...... kerana hati mula tercemar oleh toksin kebencian...kekesalan hati membiarkan hati diketuk.... terkilan raga kerana.......


Abaikanlah.

Sebagian dari kita adalah cobaan bagi kita yang lain.

Hiduplah untuk masa depan Anda yang lebih baik,
walau tanpa mereka.

Bersabarlah.





Yup! telah diabaikan. Alhamdulillah masih belum terkikis sifat positif dalam minda. Terima kasih Ya Allah, kerana mendatangkan dia, dia, dia, dan dia untuk menguji hati dan diri hati. Kesempatan yang Engkau kurnia- adalah pita pengukuran kepada di mana darjat hati dan diri. Di mana selama ini diri hati diletakkan... 


Berbaiklah....buat baiklah....jadilah yang baik..... yang pernah datang itu ujian....bukan kenangan untuk aku kenang....bukan pengalaman untuk aku dendam..... dia datang bukan diundang.... dia di datangkan untuk ujian.....





Peribadi Baru





11.06.2011 Sabtu Pagi. Pagi Sabtu yang cerah namun hujan sedang lebat.
Semoga pagi ini semuanya baik-baik sahaja. Bersyukur kita kerana diberi peluang untuk menatap hari ini. Dan diberi kesempatan untuk memoerbaiki diri dan peribadi. Alhamdulillah. Terima kasih Ya Tuhan ku.

Aku tertarik dengan kata-kata Pak Mario pagi ini... Pagi hari adalah kesempatan bagi kita untuk menjadi peribadi yang baru. Menjadi orang baik dari hari kelmarin. Seperti yang telah dinyatakan dalam buku2 agama, ceramah2 dan juga kata2 teman2 yang baik hatinya.

"Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka" 

Mmm... Mahukah aku tergolong daripada org2 yang rugi atau lagi dasyat dalam golongan celaka.?    

Pagi hari adalah kesempatan. Satu lagi kesempatan bagi peribadi baru ku melihat diri ku. Lebih menyayangi diri ku, lebih menghargai diri ku, lebih menghormati diri ku...Lebih menerima aku apa yang telah dikurniakan-Nya kepada setelah apa yang diusahakan.   Memberikan rasa kehormatan pada diri, untuk tidak selama-lamanya memelihara perasaan marah, marah pada diri, marah pada keluarga, marah pada teman, marah kenalan, marah pada sekitar dan marah pada lelaki itu. Kemarahan yang hanya membuahkan fikiran tidak bersih bukan sahaja pada orang lain malah pada diri sendiri. Uh! Kejamnya. 

Di kesempatan pagi ini, binalah peribadi baru. Peribadi yang berupaya menyabarkan diri.  Menjadi orang yang lebih sabar bukan sesuatu yang mudah namun bukan juga sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. Belajarlah duhai hati. Belajarlah untuk lebih sabar.

Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.“ [Fushilat:34-35]

Belajarlah menjadi peribadi yang baru. Peribadi yang lebih berlaku lembut dan penuh kasih kepada keluarga dan juga sahabat.Banyak sekali orang pada hari ini yang hidup dalam kekasaran kerana kemarahan. Marahkan sesuatu yang telah terjadi dan mungkin juga yang telah diperbaiki. Masih ada rasa jengkel, sebal di dalam hatinya. Marilah kita ikhlas menyingkirkan rasa kesal dan marah mengenai kesalahan daripada mereka yang kita cintai dan kasihi yang sesungguhnya sudah menjadi peribadi yang baik hari ini kerana penyesalan mereka. Semoga lebih kasih.
"Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.“ [An Nisaa’:148]

Apapun masalah kita, jika kita membaikkan hati kita, Allah akan membaikkan hidup kita. JANJI ALLAH TIADA MUNGKIRNYA.
Di bawah adalah doa agar diberi Allah kesabaran dan wafat dengan akhir yang baik (Husnul Khatimah) di mana kita bukan hanya dicintai Allah, tapi juga manusia:
 


“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri kepada-Mu” [Al A'raaf 126]

Tentang Jodoh lagi!

Hari ini aku berkesempatan sebuah arikel tentang jodoh - Cerita Ini Tentang Jodoh - di I Luv Islam. com.

Yeah... Selalu orang akan tak kisahlah kalau belum ada jodoh, Allah kan ada. Kita serahkan Cinta kita pada - Nya. Cinta itu adalah cinta yang kekal abadi. Adakah pernyataan ini pernyataan memujuk atau pernyataan hampir kepada putus asa? Terpulanglah kepada kita untuk membuat perkiraan atas dasar iman bukan emosi semata.

Mei yang lalu, genap usia ku 30 tahun. Dalam usia sebegini aku mengharapkan aku lebih berkeyakinan, keyakinan ku lebih bertambah berjalan di muka bumi ini ;-) . Namun dalam mencapai tahap keyakinan itu, rupanya ada juga sisipan kicauan emosi yang sedikit sebanyak menganggu-gugat keyakinan ku. Cess! Namanya pun PARAMPUAN hormon ada masa tidak stabil.

Menjalani kehidupan seorang bujang dalam usia 30 thn. Perkara apa lagi yang boleh menguis emosi selain dari soal jodoh!. Pandai pun, pun pandai ada sijil, ada deggree ada diploma. Kerja, rumah dan kereta pun ada. Maka tidaklah salah kalau org beranggapan tidak laku hehehe.. sabar jak lah yerr.... itu org saja mau buat provokasi.. mau di layan kita yang strees... mereka itu sebenarnya cemburu dgn pencapaian kita dan mungkin juga mengambil berat ttg kita cuma cara ada kureng sikit.

Cuma yang menyebalkan bila org bilang aku too choosy - terlalu memilih. Uhhh! memilih itu, saya akui. Namun terlalu memilih kurang aku setuju. Siapalah aku ni, muka taklah cantik mana, kaya pun tidak kerja Gov jak.. apa yg mau di takburkan!

Mengupas isu "cakap-cakap" orang memang tidak ada habisnya. Sebab "orang-orang" itu bukannya seorg, sebaliknya berorg2 dan berganti saban hari, bulan, tahun, tempat dan situasi.


Berbicara soal jodoh dengan rakan2. Ada juga yang malu dengan nasibnya (bukan pesimis). Ada juga yang optimis dgn takdirnya. Ada juga lebih memilih untuk membujang utk tempoh masa yg lama.

yeah! Sebenarnya kita sendiri yang memilih jalan ini. Pernah menolak beberapa lamaran dan juga ajakan. Bukan tidak sudi. Ada matlamat yang harus utamakan. Kalau sanggup menunggu, yah silakan. Maaf, aku bukan jenis cintan cintun yang berkepit. Bukannya berlagak "muslimah taat", sebaliknya tahu diri ini iman tak seberapa, jadi jika boleh dielak, elak agar tidak jadi onar dalam cacatan sejarah hidup di hari tua nanti.

Senyum sendirian. Aku berjaya melewati saat - saat usia 20 an. Harusnya aku lebih optimis dan kuat di saat usia 30 an. Berkenalan dan membaca cerita wanita bujang yang optimis tentang kehidupan membikin aku jadi lebih yakin dan tidak malu menyatakan aku dah 30 thn dan masih bujang n available... ;-).

Usahlah gusar. Urusan jodoh itu urusan-Nya. Kita juga harus bersedia untuk melakukan transformasi fizikal dan mental. Bukan bermaksud menjadi orang lain atau orang baru. sebaliknya jadi lebih baik dan lebih baik. Aku doakan diri ku, dan juga rakan-rakan2 ku supaya mendapat jodohnya. Jodoh kita itu seperti bisikan teman karib ku, "dia mungkin bukan orang yang kita cari/impikan, namun dialah orang kita perlukan". Dia hadir dalam hidup kita bukan sekadar mengisi lopong hati sunyi kita, dia datang membibit keberlansungan hidup kita.


Kita tidak perlulah sampai merendahkan martabat diri untuk meraih cinta seorang lelaki. Bukan mengajar untuk menjadi "keras hati".

Lelaki murah cintanya lelaki yang datang meraih cinta mu akan menggunakan ayat-ayat cintanya. Setiap pagi sebelum memulakan hari dia akan menghantarkan sms ucapan selamat pagi, setiap jam dia akan bertanyakan sudah makan kah belum. Menghantarkan lirik2 lagu yg bisa menggugah hati. Ces!


Apapun, jika ada lelaki yang menyatakan dia menyukai kita, tanyakan kembali apa yang dia mahukan daripada diri kita. Kalau dia bersungguh menjadikan kita menjadi surinya, berilah peluang untuk hati kita untuk menerimanya. Jika sebaliknya, plz say good bye!  ;-)

Secalit warna merah....

Hari ini aku meluangkan masa membaca blog2 yang pernah suatu ketika dahulu adalah aktiviti kegemaran ku. Banyak sekali bloggers baru samada baru muncul atau baru aku jumpa. Aku  menjadi cemburu dan semakin cemburu kepada tulisan mereka.  Ada sahaja idea menulis mereka. dan punya pengikut yang setia bukannya sahaja sebagai silent reader  namun mampu memberi dan berkongsi ilmu dan idea. 

Melihat kepada tulisan-tulisan mereka. Aku bertanya kembali kepada diri sendiri. Mengapa aku kata aku bertanya kembali? aku bertanya kembali kerana soalaan yang pernah bertanda soal dalam benak ku beberapa kali. 

Mengapa aku tidak menjadi seperti mereka? menulis sesuatu yang bermanfaat. berusaha mencari bahan yang bermanfaat untuk dikongsikan. Ekspresikan diri sendiri melalui bakan yang sedia ada. Bina kelebihan diri usah mencari kelebihan diri.Kerana bila aku mula mencari, aku mungkin terasa kalah.
Ouch! apa ni. ada bahasa negetif! 
Semalam berbicara dengan teman. Dlam kata2 positifnya tetiba dengan nada lembutnya terpacul  bicara "banyak sangat dugaan ku". Dalam mata merenung stering kereta, aku menarik nafas dalam2. Entah bila aku hembuskan aku pun tidak pasti yang pastinya aku telah hembuskan. Ku simpan patahnya itu dalam kotak fikiran ku. Sebab aku malu. Banyak mana yang aku tidak dapat berbanding yang dia tidak dapat. 
 
Yeah beginilah kehidupan. Kalau tidak beringat kalau tidak beriman mahu sahaja di lemparkan segala emosi-emosi. Allah Maha Adil dalam membahagikan kebahagian kepada hamba - Nya. kita sahaja yang adakalanya zalim pada manusia lain sehinggah membuatkan manusia lain itu berdosa bila  mula menanyakan takdir buruknya. Zalim pada diri sendiri sehinggah dengan tidak malunya menanyakan mengapa aku ditakdirkan begini.
 
Aku cuba untuk mengabaikan manusia-manusia yang membikin aku sebal, kata2 dan fikirannya hanya negetif dan bersangka buruk. Aku tidak kisah mereka lesap dalam kotak kenangan hatta dalam jalan2 cerita ku. Banyaknya orang2 sebegini, cuma mahu melayan dan dilayan emosi, ego dan status mereka. Tidak sedikit pun memberi kebaikan apa lagi menyumbang kebaikan!. Semuanya berbayar! 
 
“Janganlah kalian berguru atau bersahabat dengan orang yang tidak membangkitkan dirimu dan menunjukkan kepada Allah, baik keadaan rohani (haal) maupun kata-katanya. Ketika kalian berbuat buruk, ia memberitahu kalau perbuatan itu baik bagi kalian, kerana sesungguhnya kalian telah bergabung pada orang yang lebih buruk daripada diri kalian.”
Yuuuhuu!!! 
Sebelum tu, JADILAH ORANG YANG BAIK! orang baik untuk orang baik. orang baik datanya dari hati yang telus. hati yang telus datang dari hati yg suci. Yang  suci itu datang dari IMAN. Bagaimana nak jadi yang lebih beriman.... jom kita usahakan..... ;-)





 

Turning 30th .... : Being Single...

I Knew I Love You Before I Met You... its sound crazy but it not fairytale..


Yup bunyinya seperti tidak "waras"... namun kita harus percaya dan yakin  ada laluan dari setiap jalan yang kita pilih, ada jawapan daripada setiap soalan yang kita tanyakan.. Janji Allah tiada mungkirnya. 

Membaca blog ini menguatkan lagi semangat untuk menjadi yang lebih baik. Menjadi Orang Bujang yang berkualiti bukan berkuantiti dari segi angka umur. Terima Kasih kepada penulis buku dan blog ini. Orang seumpama ini seharusnya didekakti. Orang yang berilmu, beriman dan beramal serta memahami kedudukan hati (bukan kedukaan hati) orang bujang seperti aku. Melihat kepada usia penulis, beliau telah melewati pengalaman perasaan yang aku telah dan sedang lewati ketika ini. Oleh itu aku merasakan beliau lebih tahu dan faham yang sedang aku rasakan dan nikmati. Sebagamana aku memahami dan berempati dengan perasaan junior2 bujang aku, "senior"  lebih dahulu tahu dan rasa. Banyak pertanyaan, permintaan, pertungguan atau penantian hati yang telah dijawabny. InsyaAllah.

Hari ini dan hari seterusnya.. nikmati kehidupan dengan lapang dada. Kehidupan untuk di nikmati bukan untuk dideritai. Tidak terlewat untuk aku mengubah dan berubah. Janji Allah tidak ada mungkirnya. Hanya tinggal aku sebagai hamba-Nya ini perlu memperindahan kesempatan yang ada.

Kesempatan being single till this age.. 30 thn yeau! Tidak sukar untuk aku menerima kenyataan usia 30 thn.. kerana itulah..kemakluman yang aku sedia maklum.. 30 pasti datang!! Ahhrg! Siapa pun akan menerima usia 30 thn dgn senang hati. Itu usia matang! Itu usia yang seharusnya bagi seorang wanita adalah zon kestabilan. Stabil kerjaya, keluarga dan kewangan. Apakah yang dimaksudkan dengan ZON KESTABILAN? nanti kita bincangkan di N3 yang lain...

Hari ini nak kogsikan tentang JODOH, salah satu rezeki kurniaan ALLAH. 

Perancangan dan ketentuan Tuhan amat cantik, malah janjinya dalam surah An-Nur ayat 26 cukup tepat, "Perempuan yang jahat untuk lelaki yang jahat dan lelaki yang jahat untuk perempuan yang jahat, perempuan yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk perempuan yang baik."

Untuk mendapatkan yang baik. Aku harus jadi yang baik. Begitulah aturan-Nya. Aku mula mempertanyakan... baikkah aku? Aku tak cukup baik... dapatkah aku orang yang baik?  Dia tu ustazd... aku ini siapalah....tak padan... Banyak soalan keraguan yang aku cipta sendiri!! Padahal ramai juga yang kata aku ini perempuan yang baik walaupn aku bukandari golongan ustazah...hehehe... 

Aku yakin aku baik. Diri harus yakin.. kerana keyakinan itulah motor kepada misi n visi (maka jadilah motivasi..hehe).. motivasi itulah ku jadikan platform dalam kesinambungan jalan hidup yang ku pulih sehinggah mencapai kepuasan ---> rasa lapang ----> bahagia. 

Teringat aku kata2 seorang lelaki yang tidak boleh dijadikan teman (cukup sebagai kenalan sahaja). Tak perlu utk dirakamkan kata2nya. cukup aku doakan Semoga dia dan keluarganya dalam keberkatan Allah. Aku harus menukar apa yang terjadi dan terkata kepada sesuatu yang memberi manfaat. Be bersangka baik...!!! Itu lebih bahagia kan....

Berbalik kepada soal JODOH dan  JODOH YANG BAIK. Allah Maha Mengetahui isi hati. Allah Maha Tahu perjuangan hidup yang aku juangkan dan Allah Maha Tahu d mana akhir misi ku. Jadi, Allah tempat ku mengadu, memohon dan meminta. Lebih mendekati-Nya adalah lebih mudah untuk aku mendapatkan yang ku mahu kalau tidak pun, lebih lapang dada untuk aku menunggu rezeki tertangguh ini.. ;-) 

Pada teman, aku kongsikan. So, aku kena pandai memilih teman untuk berkongsi. tidak semua golongan teman yang mahu atau boleh memahami situasi kita. Dan tidak semua teman boleh menerima boleh memberi respon membina!. Kerana kita berbeza. Berbeza pengalaman hidup...

Aku kongsikan isi blog ini... untuk teman yang sama situasi, dan untu teman yang bukan tidak memahami... cuma belum memahami....
JODOH itu ada.... dia datang tanpa diduga...
**Doa ku buat diri ku dan teman2... Semoga semangat positif kita semakin hari semakin bercharge... Semoga kita di pertemukan jodoh yang membawa kepada kebaikan dunia dan akhirat. Amin,...
Bah baca sini! 

I Knew I Love U
Maybe it's intuition 
but some things you just don't question 
Like in your eyes, I see my future in an instant 
And there it goes, 
I think I found my best friend 
I know that it might sound 
more than a little crazy 
but I believe... 

I knew I loved you before I met you 
I think I dreamed you into life 
I knew I loved you before I met you 
I have been waiting all my life 

There's just no rhyme or reason 
Only the sense of completion 
And in your eyes, I see 
the missing pieces I'm searching for 
I think I've found my way home 
I know that it might sound 
more than a little crazy 
but I believe... 

Aku tla jatuh cintak!

Dari telinga jatuh ke hati, itu wanita, mudah terpesona dengan apa yang didengarinya. 
Akibatnya, sering tertipu antara pujian hakiki dan tipu helah perangkap. 


Dari mata jatuh ke hati, itu lelaki, mudah terpesona dengan apa yang dilihatnya,
hingga kerap terkeliru antara indah hakiki & palsu. 


Justeru, wanita perlu berhati2 dgn ucapan indah yg didengarinya, 
lelaki perlu menjaga pandangannya.



Sumber: Zaharuddin.net FB ; November 1 at 5:48am 


Usah Memancin Kalau Tidak Sabar

Usah memancing kalau tak sabar

by TeaCha Hai on Tuesday, October 26, 2010 at 8:10pm
Usah memancing kalau tak sabar.
Biarkan pancing dan sabar menunggu umpan disentap.
Memancing pari umpannya harus disukai pari
Memancing kelisa umpannya harus makanan kelisa

Usah memancing kalau jiwa kacau.
Nantikan marahkan diri pancing dipatahkan
Nantikan kesalkan masa terbuang salahkan ikan kenyang
Tidak sedar umpannya terlepas sebelum dilemparkan

Usah memancing jika hatinya kabut
Kelam kabut kesabaran hilang ditelan nafsu
Ikut nafsu hati ditinggalkan iman disisihkan
Sekali lagi ikan disumpah sombong diri

Memancinglah dengan jiwa yang tenang
Membawa bersama niat yang murni
Semoga jalan yang kelam jadi siang
Ikan ditangkap jom goreng dgn Minyak Sri Murni...

hehehe ;-)

ceritarasahati Teacha Hai
26.10.2010

Maafkan Aku

kita saling bermaafan..
Buangkan rasa/perasaan kita LEBIH BAIK utk kita LEBIH MUDAH memaafkan....
hatta persengketaan antara negara juga berfaktor dr rasa AKU LEBIH BAIK.......